Minggu, 17 Oktober 2010 | By: ABBEBE Glory Class of 2008

USAHA – USAHA YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK OFFICE ERGONOMIC

ABSTRAK

            Paper yang berjudul “Usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk Office Ergonomic” bertujuan agar kita mengetahui usaha-usaha apa saja yang bisa dilakukan oleh kita agar mencapai kenyaman dalam Lingkungan Perkantoran. Jarang sekali perkantoran-perkantoran di Indonesia yang menerapkan Office Ergonomic di lingkungannya. Padahal hal ini dapat membuat karyawan dan seluruh awak perusahaan aman dan nyaman dalam proses pekerjaannya. Kami memberikan contoh penerapannya di sebuah Front Office. Hal ini berarti bahwa Kantor perlu mempertimbangkan warna, udara,perabot kantor,dll. Dengan memperhatikan teori yang ada, tentunya Office Ergonomic akan menunjang keefektifan dan keefisienan kerja seseorang atau tim.


  
BAB I
PENDAHULUAN


1.1  LATAR BELAKANG
Dewasa ini di perusahaan-perusahaan sering sekali mengalami keluhan dalam performa karyawannya yang kurang efektif dan efisien dalam pekerjaannya. Salah satu faktor penyebabnya adalah perusahaan seringkali tidak menerapkan Office Ergonomic di lingkungan perkantorannya. Perusahaan seharusnya juga mengetahui bahwa ergonomic juga bertujuan untuk meningkatan efektivitas dan efisiensi kerja serta peningkatan keselamatan kerja, pengurangan rasa lelah dan sebagainya. Di dalam paper ini akan dibahas secara rinci mengenai usaha apa saja yang dilakukan agar suatu perusahaan bisa dikatakan ergonomic. Tentunya Office Ergonomic dapat meningkatkan produktivitas pegawai dan erat kaitannya dalam kemajuan perusahaan.


1.2  IDENTIFIKASI MASALAH

1.      Apa itu Office Ergonomic ?
2.      Pemberian cahaya yang bagaimana yang cocok di terapkan pada Front Office  Bank ?
3.      Warna dinding apa yang cocok untuk di terapkan pada Front Office Bank?
4.      Temperatur udara yang bagaimana yang cocok untuk Front Office Bank?
5.      Meja dan kursi apa saja yang cocok digunakan di Front Office Bank?
6.      Unsur-unsur K3 apa saja yang perlu digunakan di Front Office Bank?








BAB II
URAIAN


2.1 Ergonomi

Ergonomi berasal dari kata-kata dalam bahasa Yunani yaitu Ergos yang berarti kerja dan Nomos yang berarti ilmu, sehingga secara harfiah dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan pekerjaannya. Definisi ergonomic dapat dilakukan dengan cara menjabarkannya dalam fokus, tujuan, dan pendekatan mengenai ergonomic (McCoinick, 1993) dimana dalam penjelasannya disebutkan sebagai berikut:
·         Secara Fokus:
Ergonomi memfokuskan diri pada manusia dan interaksinya dengan produk, peralatan, fasilitas, prosedur, dan lingkungan dimana sehari-hari manusia hidup dan bekerja.
·         Secara Tujuan:
Tujuan ergonomic ada dua hal, yaitu peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja serta peningkatan keselamatan kerja, pengurangan rasa lelah dan sebagainya.
·         Secara Pendekatan:
Pendekatan ergonomic adalah aplikasi informasi mengenai keterbatasan-keterbatasan manusia, kemampuan, karakteristik tingkah laku dan motivasi untuk merancang prosedur dan lingkungan tempat aktivitas manusia tersebut sehari-hari.


2.2 Sistem Pencahayaan

Kelelahan pada mata pegawai akan meningkat apabila tingkat cahaya di tempat kerja tidak sesuai. Hal tersebut dapat mengakibatkan pegawai mengalami ketegangan pada matanya, sehingga mempengaruhi fisiknya, dan berdampak terhadap penurunan motivasi pegawai dan mengakibatkan kinerja pegawai menurun. Oleh karena itu, sistem pencahayaan yang efektif harus memperhitungkan kualitas dan kuantitas cahaya yang sesuai dengan tugas, ruangan, serta pegawai itu sendiri.
Keseimbangan cahaya sangat penting. Pencahayaan di lingkungan kerja baru disebut efektif apabila pegawai merasa nyaman secara visual akibat pencahayaan yang seimbang. Garris dalam Sukoco (2007) memberikan aturan umum bahwa tingkat pencahayaan pada area tugas yang dibebankan kepada pegawai sebaiknya 2 hingga 3 kali pencahayaan sekitar, 5 kali lebih terang dibandingkan ruangan kantor secara keseluruhan, dan 10 kali lebih terang dari lingkungan kantor.
Jenis Pencahayaan yang cocok digunakan di Front Office Bank dari salah beberapa jenis pencahayaan yang diuraikan oleh McShane  (2007) adalah  Ambient lighting dan Natural LightingAmbient lighting, yang digunakan untuk memberikan pencahayaan keseluruh ruangan dan biasanya dipasang pada langit-langit ruang kantor. Biasanya lampu jenis ini merupakan satu-satunya pencahayaan yang terdapat di ruangan kantor tersebut.  Natural lighting, biasanya berasal dari jendela, pintu kaca, dinding, serta cahaya langit. Jenis cahaya ini akan memberikan dampak positif bagi pegawai, namun cahaya ini tidak selalu tersedia apabila langit dalam keadaan mendung atau gelap. Untuk itu, perusahaan perlu menggunakan sistem penyimpanan cahaya matahari (solar energi saving sistem) sehingga jenis cahaya ini tetap dapat digunakan. Cahaya ini juga tidak mampu menjangkau lebih dalam ke area kerja, dan pada hari yang sangat terang, intensitas cahaya alami dapat mengakibatkan cahaya harus dikontrol. Apabila cahaya alami digunakan untuk menerangi area kerja, perlu dipertimbangkan dampak penggunaan temperatur udara terhadap ruang kerja. Karena cahaya alami menghasilkan panas, pendingin udara harus digunakan khususnya pada musim panas untuk mengurangi efek panas tersebut. 
Kami menggunakan ambient lighting dan natural lighting, karena menurut kami kedua jenis cahaya itu sesuai dengan aktifitas yang ada di Front Office Bank. Pada Front Office Bank ruangannya tidak terlalu besar dan berada di depan, sehingga pencahayaan dari luar ruangan bisa lebih maksimal di manfaatkan.

2.3 Pemilihan Warna

Warna merupakan faktor penting untuk meningkatkan efisiensi kerja karyawan. Warna juga mempunyai pengaruh yang besar pada perasaan pegawai. Warna dapat  menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain-lain. Selain berpengaruh terhadap perasaan, warna juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap penerangan kantor. Warna-warna gelap akan mengurangi intensitas penerangan.
Kemudian adapula pendapat, menurut Nuraida (2008) warna merupakan faktor yang dapat meningkatkan efisiensi kerja pegawai dan membeerikan pengaruh penting terhadap penerangan kantor.

Tabel Warna dan Efeknya

No
Warna
Jarak
Temperatur
Efek Psikis
1
Putih
Netral
Dingin
Ketenangan
2
Biru
Jauh
Dingin/sejuk
Keleluasaan, ketentraman
3
Hijau
Jauh
Sangat dingin atau netral
Menyenangkan
4
Merah
Dekat
Panas
Merangsang,kegembiraan dan kegiatan kerja, tetapi juga bisa mengganggu
5
Oranye
Sangat dekat
Sangat hangat
Merangsang
6
Kuning
Dekat
Hangat
Merangsang riang, gembira, melenyapkan perasaan tertekan
7
Coklat
Sangat dekat
Netral
Merangsang
8
Ungu
Sangat dekat
Dingin
Agresif
9
Hitam
Sangat dekat
Panas
Agresif, menakutkan, menganggu, menolak

Sumber: Nuraida (2008)

   Pemilihan warna yang cocok untuk Front Office Bank adalah putih.  Kami memilih warna putih karena memberikan kesan ketenangan dan cahaya mudah dipantulkan.  Selain itu warna putih memberikan efek ketenangan, sehingga aktifitas di Front Office Bank yang cukup sibuk dapat dinetralisir dengan warna putih.

2.4 Udara

   Beberapa faktor kualitas udara yang perlu diperhatikan adalah temperatur, kelembaban, ventilasi, serta kebersihan udara. Contributor utama polusi udara dalam ruangan yang ditemukan pada kebanyakan bangunan kantor saat ini adalah tingkat kelembaban yang berlebihan, ventilasi yang tidak cukup, serta asap rokok. Oleh karena itu perlu dibangun sistem pengaturan udara yang teintegrasi untuk setiap musim, sehingga kondisi udara di dalam kantor relative konstan setiap harinya.

Temperatur Udara
Temperatur ideal yang digunakan pada Front Office Bank apabila di luar ruangan sedang panas dengan temperatur udara 300 C, sebaiknya temperatur diatur pada 260 C, dan apabila temperatur di luar sebesar 140, sebaiknya temperatur di kantor jatuh pada tingkat 180 C. Di masa depan, energy matahari, tidak diragukan lagi akan menjadi sumnber pemanas utama dalam bangunan perkantoran di beberapa bagian dunia. Tergantung pada lokasi geografi bangunan, energy matahari mungkin dapat memberikan semua pemanasan yang dibutuhkan.
          Dalam Sukoco (2006) menjelaskan ada dua tipe unit pendingin yang tersedia adalah:
·    Central unit yang biasa terdapat pada kebanyakan gedung perkantoran baru.
·    Self contained unit yang biasanya terdapat pada gedung yang tidak didesain untuk mengakomodasi sistem sentral, karena terlanjur menggunakan dinding permanaen sebagai penyekat antarbagian.

Salah satu cara untuk menentukan apakah pemasangan sistem pendingin udara diperlukan adalah dengan menentukan dampaknya bagi efisiensi kerja karyawan. Penggunaan konsultan direkomendasikan untuk menentukan sistem pendingin udara yang aka digunakan.

Tingkat Kelembapan Udara                 
          Tingkat kelembapan udara mempengaruhi temperatur udara. Jika tingkat kelembapan udara sesuai dengan skala direkomendasikan, maka temperature pada perkantoran dapat diturunkan pada musim dingin dan dinaikkan pada musim panas tanpa mengurangi  kenyamanannya. Sistem air–conditioning untuk segala musim akan melembabkan udara pada musim dingin dan sebaliknya akan mengurangi kelembaban udara pada musim panas.  Tingkat kelembaban udara antara 40-60% akan memaksimalkan kenyamanan bagi pegawai di ruang kantor.  Tingkat kelembaban optimum adalah sekitar 50%.

Sirkulasi Udara
          Udara pada beberapa tempat kerja, terutama yang peralatannya menghasilkan panas, harus disirkulasikan untuk menghasilkan kenyamanan. Tanpa sirkulasi udara, temperature udara sekitar akan meningkat dan keberdaan off-gas, seperti yang dibahas sebelumnya, akan semakin menetap di tempat yang sama dan mengakibatkan gangguan pernafasan serta gangguan fisik lainnya pada pegawai.  Tingkat pergantian udara rata-rata yang cukup adalah 0,67 m3 per menit per orang atau setara dengan 102 ¥ 96 ¥ 64 cm yang harus disirkulasikan setiap menitnya untuk tiap karyawan pada area tertentu.  Sirkulasi volume udara yang lebih besar akan diperlukan apabila merokok diperbolehkan pada area kerja.

Kebersihan Udara
Alat yang didesain untuk membersihkan udara dipasang pada beberapa bangunan perkantoran guna membersihkan udara dari kuman, debu, dan kotoran.  Sebagian besar AC yang dipasarkan pada saat ini telah dilengkapi dengan alat tersebut. Cahaya ultraviolet digunakan untuk membunuh kuman, dan filter mekanik digunakan untuk membuang debu serta kotoran lain.  Kebersihan udara menjadi pertimbangan yang besar, karena bangunan akan menjadi lebih kedap udara dan pemakaian energi listrik menjadi lebih efisien.  Apabila udara yang sama menetap pada ruangan yang sama, hal itu akan menjadikannya tidak bersih dan tidak segar.

2.5 Perabotan Kantor

          Perabot kantor dalam bahasa Inggris disebut office furnishings atau office furnitures biasanya meliputi meja tulis dengan kursinya lemari arsip dan perlengkapan untuk menyimpan warkat-warkat lainnya, meja biasa, rak, lemari besi, dan perabot lainnya semacam itu. Di Indonesia perabot kantor itu hampir seluruhnya asih dibuat dari kayu sedang di luar negeri umumnya terbikin dari baja atau metal lainnya.
          Dua macam perabot kantor yang tentu dimiliki dan paling banyak dipergunakan dalam setiap kantor ialah meja tulis (termasuk pula meja tik) dan kursinya. Oleh karena itu hal-ikhwal meja dan kursi kerja itu perlu mendapat penelaahan secukupnya terutama mengenai segi-segi ukuran, bentuk, dan pertaliannya dengan luas lantai yang perlu disediakan.
          Meja yang baik hendaknya memenuhi syarat-syarat yang berikut:
1.    Dari permukaan meja sampai lantai tidak seluruhnya tertutup. Bagian bawahnya mempunyai kaki-kaki yang cukup terbuka. Dengan demikian peredaran udara dapat berlangsung secara lancar dan bagian kaki pegawai yang memakainya tidak terasa panas. Juga meja kerja yang terbuka bagian bawahnya memudahkan pembersihan lantai.
2.    Permukaan meja tidak berkilat-kilat sehingga dapat menyilaukan mata dari pegawai yang memakainya. Permukaan itu hendaknya juga tidak berwarna.

Contoh Penerapan pada Front Office Bank:
         
2.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Program-program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk membantu melindungi dan memelihara kondisi fisik  dan mental para pekerja.  Program keselamatn kerja dirancang untuk mencapai tujuan di atas melalui dua cara.  Pendekatan pertama adalah dengan menciptakan lingkungan psikologis  dan sikap yang mendukung keselamatn kerja.  Kecelakaan kerja dapat dikurangi bila para pekerja, baik secar sadar atau bawah sadar, berpikir tentang keselamatan.  Sikap ini harus mewarnai kegiatan-kegiatan operasional perusahaan, dan kebijakan perusahaan yang mantap yang menekankan pada keselamatan dan kesehatan kerja menjadi sangat penting.
Pendekatan kedua terhadap perancangan program keselamatan adalah dengan menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang aman.  Dalam hal ini, lingkungan fisik tempat kerja dirancang untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Program kesehatan kerja dirancang untuk memelihara kesehatan fisik dan mental par pekerja.  Melalui program ini, diharapkan agar masalah-masalah kesehatan dapat diatasi sehingga produktivitas pekerja secara individual tidak terganggu.  Pekerja yang memiliki kondisi fisik dan mental yang prima akan sangat menentukan produktivitas perusahaan secara keseluruhan.  Program kesehatan yang lebih efektif juga semakin mendapat perhatian dari manajemen karena peningkatan dukungan dari serikat pekerja.  Serikat pekerja menempatkan isu kesehatan kerja pada urutan yang tinggi dalam daftar tuntutan mereka dalam kesepakatan kerja bersama atau collective bargaining.
Keselamatan kerja (safety) meliputi upaya untuk melindungi pekerja dari luka-luka yang diakibatkan oleh kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan.
Program Keselamatan Kerja
Tujuan program keselamatan kerja adalah untuk:
1.    Menciptakan lingkungan psikologis dan sikap yang mendukung keselamatan kerja.  Tujuan ini menjadi tanggung jawab setiap orang di dalam organisasi.
2.    Menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang aman.


BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
            Kesimpulan dari paper ini adalah untuk mencapai suatu keefektifan dan keefisienan pekerjaan dalam suatu lingkungan perkantoran perlu adanya usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperbaiki tingkat kenyamanan bagi karyawannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan Ilmu Ergonomic yang bisa membuat karyawan lebih nyaman dalam menuntaskan pekerjaannya. Memang tidak mudah untuk membuat Office Ergonomic. Diperlukan usaha-usaha yang berkelanjutan untuk mencapainya, seperti pemilihan warna tembok, pemilihan perabot kantor, system udara,dll. Jadi untuk membuat suatu lingkungan perkantoran yang nyaman dibutuhkan Lingkungan Perkantoran yang Ergonomic.


Disusun Oleh:
Decky Pratama H (08701038)
Dwiky Ramadhan (08701040)
Mickhael Ricardo (087010  )
Okky Paramitha (087010  )
Susanti (087010  )

0 komentar:

Posting Komentar