Jumat, 15 Oktober 2010 | By: ABBEBE Glory Class of 2008

Dampak Warna terhadap Kenyamanan dan Keselamatan Kerja


 Abstrak


Pada dasarnya lingkungan kerja mempunyai andil besar dalam keefektifan kerja seseorang atau tim. Dalam hal ini lingkungan yang dimaksud adalah ruang kantor (work station). Salah satu elemen yang harus diperhatikan dalam penataan ruang kantor adalah pemilihan warna. Karena pada kenyataannya setiap warna memiliki arti dan dapat memberikan kesan tertentu, maka pemilihan warna tidak dapat dianggap sebelah mata. Dengan ketelitian dan memperhatikan teori-teori yang ada mengenai pemilihan warna pada ruang kantor tentu saja sangat menunjang keefektifan kerja seseorang atau tim.



BAB I

1.1  Latar Belakang

Penggunaan warna untuk penataan ruang dalam sebuah bangunan tidak terlepas dari fungsi bangunan serta fungsi ruangan di dalamnya. Tujuan pewarnaan interior tidak hanya terbatas hanya sekedar menyenangkan mata saja, tetapi mempunyai tujuan lain, misalnya untuk peningkatan efisiensi kerja, penyembuhan, dan mengundang selera. Penataan harus dirancang dengan baik, sehingga baik dari segi keindahan maupun dari segi fungsi keduanya tercapai.
Di dalam fungsi artistik praktisnya pada objek kantor, masalah yang mungkin dapat dipecahkan dengan menggunakan warna adalah masalah yang berhubungan dengan sifat manusianya. Misalnya kelelahan bekerja, kebosanan sehari-hari, kebosanan para tamu menunggu, perasaan yang tertekan atau terhimpit, dan dengan warna masalah-masalah tersebut mungkin dapat diatasi sehingga akhirnya merasa senang serta bekerja dengan baik. Karena badan, mata maupun emosi tidak merasa tertekan oleh keadaan. Warna-warna tersebut antara lain: abu-abu cerah, kream, warna gading (broken white), dan warna lembut lainnya yang memiliki tingkat pantul cahaya yang dianjurkan.

1.2  Identifikasi

1.      Bagaimana tata warna yang baik untuk ruang kantor?
2.      Bagaimana pengaruh warna terhadap psikis karyawan?
3.      Faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan warna di kantor?
4.      Apa saja prinsip-prinsip yang mendasari dalam pemilihan warna?



BAB II
URAIAN

2.1  Tata Warna

Warna merupakan faktor penting untuk meningkatkan efisiensi kerja karyawan. Warna juga mempunyai pengaruh yang besar pada perasaan pegawai. Warna dapat  menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain-lain. Selain berpengaruh terhadap perasaan, warna juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap penerangan kantor. Warna-warna gelap akan mengurangi intensitas penerangan.
Bersama-sama dengan cahaya, warna merupakan faktor yang penting untuk memperbesar efisiensi kerja para karyawan. Warna mempengaruhi jiwa karyawan. Warna juga dapat merangsang emosi dan otak manusia. Warna yang tepat pada dinding ruangan maupun alat-alat bekerja akan menimbulkan kenyamanan, kegembiraan dan ketenangan bekerja karyawan serta peningkatan produktivitas (Sedarmayanti:2001).

Sedarmayanti (2001) menyatakan bahwa ada tiga warna pokok, yaitu:

1.      Merah
Merah adalah warna yang mempunyai dampak panas, gejolak, dan semangat. Karena itu warna ini mempunyai efek merangsang pancaindera dan jiwa agar bersemangat dalam bekerja bila pada kantor ada kecenderungan karyawan malas, dekorasi dapat ditata dengan warna-warna merah, seperti gambar-gambar yang ada unsur  merahnya, bunga merah, sebagian dinding merah atau perabot yang cenderung memeunculkan warna merah.


2.      Kuning
Kuning adalah warna yang mempunyai dampak kehangatan matahari dan merangsang saraf mata. Pengaruh mental yang ditimbulkan adalah perasaan riang gembira dan melenyapkan perasaan tertekan. Warna ini sangat cocok digunakan pada kamar atau lorong yang gelap.

3.      Biru
Biru menerapkan warna dari langit dan samudera. Warna biru menggambarkan keleluasaan dan ketentraman. Warna ini memberi pengaruh suasana dingin dan tenang dalam diri karyawan. Warna ini sangat cocok dipakai pada ruang karyawan yang banyak membutuhkan konsentrasi tinggi (kerja otak).

Hal yang perlu diperhatikan dalam tata ruang kantor adalah daya pantul  warna. Daya pantul warna adalah kemampuan suatu warna untuk memantulkan kembali cahaya mendatangi.

2.2 Tabel Warna dan Efeknya

No
Warna
Jarak
Temperatur
Efek Psikis
1
Putih
Netral
Dingin
Ketenangan
2
Biru
Jauh
Dingin/sejuk
Keleluasaan, ketentraman
3
Hijau
Jauh
Sangat dingin atau netral
Menyenangkan
4
Merah
Dekat
Panas
Merangsang,kegembiraan dan kegiatan kerja, tetapi juga bisa mengganggu
5
Oranye
Sangat dekat
Sangat hangat
Merangsang
6
Kuning
Dekat
Hangat
Merangsang riang, gembira, melenyapkan perasaan tertekan
7
Coklat
Sangat dekat
Netral
Merangsang
8
Ungu
Sangat dekat
Dingin
Agresif
9
Hitam
Sangat dekat
Panas
Agresif, menakutkan, menganggu, menolak




























Sumber: Nuraida (2008)

Efek warna-warna di atas diberlakukan untuk penggunaan pada dinding kantor, langit-langit kantor, lantai karpet, gordin jendela, perabotan kantor, dan lain-lain. Masing-masing warna apabila disoroti oleh cahaya penerangan akan memantulkan cahaya yang berbeda-beda. Kemampuan warna memantulkan kembali cahaya yang mendatangi benda di sebut daya pantul warna yang dinyatakan salam persentase. Persentase daya pantul yang tinggi diperoleh dari warna yang sangat terang. Hal ini mempunyai pengatuh besar terhadap kesilauan yang dialami oleh pegawai akibat cahaya yang terlampau banyak.
Ruangan yang berwarna putih hamper memantulkan semua cahaya sehingga memberikan efek menyilaukan baagi para pekerja. Handaknya dipakai bermacam-macam warna, khususnya Indonesia yang dilalui khatulistiwa dan tergolong panas. Warna biru, hijau, dan abu-abu lebih dianjurkan agar member kesan nyaman.

2.3 Faktor Pemilihan Warna

Beberapa faktor yang dapt dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan warna di kantor (Quible,2001), antara lain:

1.      Kombinasi Warna. Kombinasi dari warna primer kuning, merah, dan biru menghasilkan warna sekunder. Contohnya, dengan mencampur warna merah dan kuning akan dihasilkan warna oranye, mencampur warna kuning dan biru menghasilkan warna hijau, dan mencampur merah dan biru menghasilkan violet. Warna tersier dihasilkan dengan mencampur warna sekunder dengan warna primer. Warna tersier adalah kuning oranye, kuning hijau, biru violet, dan selanjutnya. Beberapa pilihan koordinasi warna yang bisa digunakan adalah:
·         Warna komplementer – warna yang saling berlawanan pada bagan warna. Contohnya, merah hijau, kuning violet, dan biru oranye.
·         Warna split komplenter wanra pada sisi dari warna komplementer. Contohnya biru violet dan biru hijau adalah warna split komplementer dari oranye.
·         Warna triad tiga warna yang berjarak sama satu sama lain pada bagai warna. Warna triad adalah oranye, hijau, violet, atau kuning oranye, biru hijau, dan merah violet.
·          
2.      Efek Cahaya pada Warna. Karena berbagai jenis cahaya buatan mempunyai spectrum yang berbeda, system pencahayaan yang digunakan pada kantor juga memiliki efek signifikan terhadap pilihan warna. Sumber cahaya hanya akan meningkatkan warna yang sesuai dengan spektrumnya. Sebagai ilustrasinya, cahaya fluorescent biasanya tidak dapat memberikan warna sebagaimana mestinya bagi warna merah dan oranye, karena kebanyakan tabung fluorescent tidak terdiri dari dua warna ini., sebaliknya, cahaya incandescent tidak akan meningkatkan warna ungu biru, meskipun cahaya fluorescent memantulkannya. Jika dibandingkan dengan fluorescent atau incandescent, high intensity mempunyai dampak yang kurang signifikan terhadap peningkatan warna dibandingkan kedua cahaya tersebut.
3.      Nilai Pemantulan Warna. Beberapa warna memiliki nilai pemantulan yang berbeda. Contohnya, warna yang lebih terang memantulkan persentase cahaya yang lebih besar daripada warna yang gelap. Beberapa area pada perkantoran membutuhkan nilai pemantulan warna yang lebih terang disbanding yang lain. Atap, misalnya, membutuhkan warna dengan tingkat pemantulan yang lebih tinggi dibandingkan pada lantai. Atap dengan warna terang membantu memantulkan cahaya ke bawah, yang mengurangi silau dan bayangan pada area pekerjaan. Pada area dengan cahaya alami yang kurang, atap dengan warna terang membantu mengurangi cahaya buatan (lampu) yang harus disediakan untuk mendapatkan cahaya yang sesuai, sehingga membantu penghematan konsumsi energi.

4.      Dampak dari Warna. Warna sering kali mempengaruhi mood. Warna sejuk biru, hijau, dan violet menghasilkan mood yang tenang dan melelahkan. Warna hangat merah, oranye, dan kuning sebaliknya, menghasilkan kehangatan dan keceriaan. Warna-warna natural seperti putih dan warna lembut memberikan pengaruh ringan, sedangkan warna ungu gelap dan violet pucat sering kali menghasilkan mood depresi, sementara abu-abu cenderung memiliki efek rasa kantuk.

2.4 Prinsip dalam Pemilihan Warna

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan sebelum memulai proses perencanaan memilih warna ruang kantor yaitu:

1.      Penutup Lantai. Warna pada dinding dan atap hanya satu di antara beberapa aspek yang berpengaruh dalam pemilihan warna pada ruang kantor. Warna yang digunakan untuk menutup lantai juga sangat penting, dan menutup lantai dengan karpet merupakan pilihan yang bagus. Selain pilihan warnanya sangat beragam dan mudah disesuaikan dengan faktor lain yang terdapt pada ruang kantor, menjadikan karpet sebagai pilihan favorit untuk menutup lantai.
   Beberapa manfaat dari penggunaan karpet sebagai penutup lantai adalah:
·         Karpet dapat digunakan sebagai pengontrol suara (peredam suara).
·         Karpet lebih murah dalam perawatan dibandingkan penutup lantai lainnya.
·         Karpet jika dibandingkan dengan jenis penutup lantai lain, lebih nyaman dan tidak terlalu melelahkan bagi pegawai yang berdiri lama atau dalam melakukan pekerjaannya yang membutuhkan frekuensi beraktivitas yang relatif tinggi di dalam kantor.
·         Karpet juga menghasilkan elektrostatik yang harus diperhatikan untuk mencegah gangguan pada alat elektronik perkantoran, seperti komputer. Tingkat ketahanan pada api juga harus menjadi perhatian, khususnya jika terdapat peraturan pemerintah local mengenai hal itu.

2.      Penutup Dinding. Karpet juga menjadi pilihan favorit untuk menutup dinding karena nilai estetikanya seta kemampuannya untuk menyerap suara. Karpet yang digunakan pada dinding harus memiliki tingkat ketahanan api yang tinggi. Karpet dengan bahan busa dibelakangnya tidak direkomendasikan karena dapat menimbulkan asap yang besar  ketika terbakar. Variasi dari jenis penutup dinding sering digunakan pada perkantoran, termasuk vinyl, bahan pakaian, dan kertas. Dalam menentukan pilihan, peran desainer interior akan sangat membantu dalam proses tersebut sehingga sesuai dengan aspek lingkungan kantor lainnya.

Warna Furnitur. Pemilihan warna furniture yang akan digunakan dalam ruang kantor juga harus disesuaikan dengan kedua hal tersebut di atas. Biasanya, penggunaan furniture lebih lama dibandingkan penutup lantai maupun dinding karena harganya yang relative mahal. Oleh karena itu, pemilihan warna furniture harus mempertimbangkan jangka waktu pemakaiannya.
Dewasa ini, tren yang sedang berkembang adalah memilih furnitur dengan warna yang kontras dengan warna dinding. Hal ini tidak hanya memberikan fleksibilitas dalam memilih warna, namun juga membantu menghilangkan kesan yang monoton pada kantor karena penggunaan warna yang sama. Misalnya, jika warna dinding abu-abu, maka pilihan warna yang dapat digunakan untuk furniture adalah warna biru gelap atau hijau. Ketika memilih, nilai kekontrasan dan nilai pemantulan pada permukaan kerja harus di pertimbangkan. Jika tidak, dikhawatirkan ketegangan mata pegawai dan pelanggan yang mengunjungi kantor akan terjadi. Permukaan furniture yang memantulkan cahaya harus dihindari jika system pencahayaan yang akan digunakan menghasilkan pencahayaan yang cukup besar.



BAB III
KESIMPULAN

3.1  Kesimpulan

       Penggunaan ketepatan warna dalam ruang kantor, sangat berpengaruh besar dalam peningkatan efisiensi kinerja karyawan. Warna juga dapat mempengaruhi jiwa karyawan, merangsang emosi, dan mempercepat kinerja otak manusia. Warna yang tepat pada dinding ruangan maupun alat-alat bekerja akan menimbulkan kenyamanan, kegembiraan dan ketenangan bekerja karyawan serta meningkatan produktivitas.
       Dalam pemilihan warna bergantung pada jenis kantor yang akan dibuat. Selain itu posisi letak ruangan kantor tersebut juga menjadi bahan pertimbangan dalam memilih warna, khususnya ruangan yang mendapatkan cahaya matahari.


Dampak Warna terhadap Efektif Kerja compiled by:
David Helmi Ericson           (08701037)
Deikha Pramudia Dwiputra (08701039)
Genta January                    (08701043)
Prehatiska Budiyantik         (08701056)
Xvisiea Mutiara Dhoty        (08701064)


2 komentar:

Unknown mengatakan...

min, kalau boleh tau, warna abu abu ini melambangkan apa ya untuk sebuah perkantoran? Website Gratis

Ayu Diah S mengatakan...

nice. tapi lebih baik lagi apabila dicantumkan sumber. terimakasih, sangat membantu. good luck! :)

Posting Komentar